AS Tak Diuntungkan jika Konflik Ukraina-Rusia Berubah Jjadi Perang Nuklir

WASHINGTON, - Mantan penasihat Presiden AS Ronald Regan, Doug Bandow, pada Kamis (16/6) berpendapat bahwa AS tidak mendapatkan apa-apa dari Ukraina yang bersenjata nuklir, dan harus berupaya untuk membawa konflik di sana "selesai dengan cepat". Pendapat itu ia sampaikan dalam sebuah artikel yang dirilis oleh American Conservative untuk menanggapi saran yang sebelumnya dilontarkan oleh anggota parlemen Polandia agar negara Barat harus memberikan senjata nuklir kepada Kiev.

Radoslaw Sikorski, yang menjabat sebagai menteri luar negeri Polandia antara 2007 dan 2014, mengatakan kepada TV Ukraina pekan lalu bahwa "Barat memiliki hak untuk memberikan hulu ledak nuklir Ukraina." Sikorski berpendapat bahwa karena Moskow diduga melanggar Memorandum Budapest 1994 – di mana Rusia, AS, dan Inggris berjanji untuk “menghormati kemerdekaan dan kedaulatan” Ukraina sebagai imbalan atas penyerahan nuklirnya ke Kiev.

“Fakta bahwa seorang tokoh politik yang pernah serius akan menganjurkan untuk mengubah konflik yang sedang berlangsung menjadi konfrontasi nuklir menunjukkan betapa berbahayanya konflik itu,” tulis Bandow di American Conservative.

Menurut Bandow, Ukraina tahu ketika menandatangani Memorandum Budapest bahwa jaminan keamanannya bergantung pada Dewan Keamanan PBB, di mana Rusia memiliki kursi permanen.

“Peluang Ukraina telah berlalu sejak lama,” lanjutnya, dengan alasan bahwa mentransfer senjata nuklir ke Kiev saat ini “akan berisiko mengubah konflik yang sudah mengerikan menjadi bencana yang sebenarnya.”

“Moskow memiliki lebih banyak yang dipertaruhkan, dan karena itu akan selalu bersedia membayar dan mengambil risiko lebih banyak. AS tidak mempertaruhkan apa pun yang menjamin risiko penghancuran nuklir Kiev, ”tulis Bandow.

Posisi ini mirip dengan mantan Presiden Barack Obama, yang mengatakan bahwa Ukraina “adalah kepentingan inti Rusia tetapi bukan kepentingan Amerika, jadi Rusia akan selalu mampu mempertahankan dominasi eskalasi di sana.”

"Sekarang, jika ada seseorang di kota ini yang akan mengklaim bahwa kami akan mempertimbangkan untuk berperang dengan Rusia atas Krimea dan Ukraina timur, mereka harus berbicara dan menjelaskannya dengan sangat jelas," kata Obama.



sumber: www.jitunews.com